Website Resmi: kk.mercubuana.ac.id

Program Ekstensi S1 pada Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak mempunyai waktu luang mengikuti pendidikan hari hari kerja. Program Kuliah Sabtu Minggu S1 S2 pada Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta menyelenggarakan pendidikan untuk Jenjang Sarjana (S1), Pascasarjana (S2) dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

- Waktu kuliah dapat dipilih Senin Jumat atau Sabtu Minggu.
- Biaya studi sangat terjangkau dan dapat diangsur sesuai kemampuan.
- Kampus dapat dipilih yaitu Kampus Meruya atau Kampus Menteng.
- Bus Kampus antar jemput untuk daerah Bekasi, Depok dan Tangerang.
- Mahasiswa yang dari luar kota disediakan Penginapan (Mess)

Program Studi S1 dan S2 yang diselenggarakan adalah sebagai berikut.

PROGRAM SARJANA (S1):

A. Fakultas Teknologi Industri

1. Teknik Mesin (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Rekayasa Produk & Manufaktur
- Konversi Energi

2. Teknik Elektro (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Teknik Elektronika
- Teknik Telekomunikasi
- Teknik Tenaga Listrik

3. Teknik Industri (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Teknik Industri
- Manajemen Idustri

B. Fakultas Ilmu Komputer

1. Teknik Informatika (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Teknik Informatika

2. Sistem Informasi (Proses Terakreditasi)
Konsentrasi:
- E-Business
- Teknologi Informasi
- Komputer Akuntansi

C. Fakultas Ekonomi

1. Manajemen (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Manajemen SDM
- Manajemen Keuangan
- Manajemen Operasional
- Manajemen Pemasaran

2. Akuntansi (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
- Sistem Informasi Akuntansi
- Akuntansi Umum

D. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

1. Teknik Sipil (Terakreditasi B)
Konsentrasi:
- Struktur
- Transportasi
- Manajemen Konstruksi

2. Teknik Arsitektur (Terakreditasi B)
Konsentrasi
- Teknik Arsitektur

3. Desain Grafis (Proses Terakreditasi)
4. Desain Interior (Proses Terakreditasi)

E. Fakultas Ilmu Komunikasi

1. Marketing Communications & Advertising (Terakreditasi A)
2. Public Relations (Hubungan Masyarakat) (Terakreditasi A)
3. Broadcasting (Terakreditasi A)
4. Visual Communications (Terakreditasi A)

F. Fakultas Psikologi

1. Psikologi Industri dan Organisasi (Proses Terakreditasi)
2. Psikologi Anak dan Perkembangan (Proses Terakreditasi)

2. PROGRAM PASCASARJANA (S2):

Program Pascasarjana (S2) terdiri dari:

A. Magister Manajemen (MM)
(Status Akreditasi BAN PT: B)
Ada 4 konsentrasi, yaitu:

1. Magister Manajemen Keuangan
2. Magister Manajemen Pemasaran
3. Magister Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Magister Manajemen Operasi/Produksi

B. Magister Ilmu Komunikasi
Ada 2 konsentrasi, yaitu:

1. Coorporate Communication
2. Media dan Political Communication

C. Magister Teknik Industri
Konsentrasi: Manajemen Industri

D. Magister Teknik Telekomunikasi
Konsentrasi: Manajemen Telekomunikasi

E. Magister Akuntansi
Ada 4 konsentrasi, yaitu:

1. Akuntansi Keuangan
2. Audit
3. Akuntansi Manajemen
4. Perpajakan




Sunday, December 7, 2008

Hanya Lima PTN yang Raih Akreditasi A

Kesiapan perguruan tinggi untuk membangun sistem penjaminan mutunya dinilai masih sangat minim. Dari 55 perguruan tinggi yang mengikuti akreditasi institusi tahap I, hanya lima di antaranya yang telah meraih nilai sangat baik atau A.

Kelima perguruan tinggi itu adalah Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Menurut Sekretaris Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Adil Basuki Ahza, Rabu (3/12), di Bandung, tidak ada kaitan perolehan nilai A ini dengan reputasi internasional yang kebetulan dimiliki kelima perguruan tinggi negeri (PTN) ini.


”Tidak berkaitan dengan status kelas dunia. Tapi, secara faktual, kita tidak bisa membohongi diri kalau kelima perguruan tinggi ini punya kualitas lebih,” ungkap Basuki Ahza.

Ia melihat, ketidaksanggupan perguruan tinggi lain meraih nilai A lebih karena faktor ketidaksiapan diri. Serta, belum membangun sistem penjaminan mutu yang memadai.

Belum berani dinilai

Tahun 2008 ini, bahkan masih banyak perguruan tinggi yang belum berani dinilai. Dari kuota 50 perguruan tinggi yang dinilai, hanya 30 di antaranya yang terisi. Dan, hanya 25 yang lolos untuk dilakukan site visit (visitasi asesor). Visitasi dilakukan Desember ini. Untuk itu, Badan Akreditasi Nasional (BAN PT) berancang- ancang menghentikan sementara proses akreditasi ini di tahun depan.

Padahal, ia mengatakan, setiap program studi maupun perguruan tinggi negeri wajib untuk mengikuti akreditasi. ”Mereka (perguruan tinggi) lupa bahwa perguruan tinggi bisa kena pidana jika tidak segera memiliki akreditasi. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, jika perguruan tinggi tidak terakreditasi, maka perguruan tinggi tersebut tidak boleh meluluskan mahasiswa,” ujarnya.

Menurutnya, ketentuan ini akan efektif berlaku selambat- lambatnya tahun 2012 mendatang.

Di dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan, ucapnya, bahkan disebutkan, hanya perguruan tinggi berakreditasi minimal B yang bisa meluluskan mahasiswa.

”Lulusan bisa menuntut penyelenggara program studi, dekan, atau rektor apabila klaim tentang akreditasi tidak betul dan mereka tidak bisa lulus,” kata Basuki Ahza.

Meski demikian, perguruan tinggi diperbolehkan mengajukan ulang penilaian setelah dua tahun pengajuan pertama, asalkan ada jaminan perbaikan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Prof Sunaryo Kartadinata mengakui, hasil akreditasi institusi sangatlah bergantung faktor kesiapan tiap perguruan tinggi. Namun, ia melihat, akreditasi institusi ini tidak lebih penting daripada akreditasi yang ada di tiap-tiap program studi. Sebab, ujung tombak akademik justru ada di program studi.

UPI saat ini memperoleh akreditasi B meski kampus ini sekarang memiliki aset gedung mewah bernilai sekitar Rp 500 miliar.

No comments:

Post a Comment